Motorplus-online

Minggu, 21 April 2013

Tema Futuristik Pada Modifikasi Pertama


All New HONDA BEAT-F1, 2012 (Jakarta)




Di salah satu sudut peluncurannya kemarin siang (11/10),  nampak juga All New Honda BeAT- FI versi modifikasi. Ups, desainnya keren sob! Terlihat kalau desainnya dibuat makin kekar dengan konsep modern futuristik. Padahal ubahannya enggak terlalu banyak loh...



Dari kaki-kaki, biar lebih kekar pelek Honda PCX 150 sengaja dipasang. As roda yang sama ukurannya membuat proses memindahkan pelek ini terasa mudah. Suspensi depan upside down dan ban ukuran 120 di depan serta 140 di belakang juga dipilih untuk menguatkan kesan kekar.

Sedang pada bodi, penambahan bodi kit tidak terlalu banyak. Cuma di area cover dek pijakan kaki bagian bawah dan bodi samping bagian belakang.



Cover knalpot juga diracik ulang dengan desain serupa moge-moge Honda. Malah kalau dibandingkan dengan knalpot standar CBR 250R, masih lebih keren ini.

Yang menarik, langkah body cutting membuat tampilan lebih hidup. Silahkan lihat area bawah setang bagian dalam, bukan cuma dilubangi tapi di bagian dalamnya ditutup dengan kasa berwarna kontras.



Jok diramu mengikuti tren, model 3D berwarna silver membuat tampilannya makin futuristik. Aksesori genuine dari Honda juga turut diaplikasi. Ada karpet dek pijakan kaki, visor di setang dan pemanis boks filter udara.

Udah gitu aja, tapi enak dilihat kan? (motorplus-online.com)  

Penulis : Popo | Teks Editor : KR15 | Foto : Popo, Yosi


waroengkopikoe

Senin, 23 April 2012

Matic Fighter




Honda
Beat2008
 (Tasikmalaya)





Aliran street fighter biasa diaplikasi di motor sport. Sesuatu yang beda coba ditunjukkan oleh modifikator kondang disapa Tommy. Aplikasi gaya petarung jalanan di Honda BeAT hariannya. Makanya disebut matic fighter. 


Memang matic fighter pernah muncul beberapa bulan lalu di Purwokerto. Karena bicara street fighter tak bisa lepas dari kota mendoan itu. Sampe-sampe aliran ini disebut WJS (West Jateng Style), gaya street fighter dari Jawa Tengan bagian barat. Bahkan sampe muncul kaum minor fighter (MF) yang sarangnya di sana. 



Virus WJS kini menyebar ke seluruh nusantara. Termasuk Tasikmalaya yang berjarak 180 km dari kota gorengan tempeitu. “Benar bro… Coba aplikasi di matic. Bosan rasanya melihat di motor sport dan bebek melulu,” bilang modifikator kelahiran 1985 ini. 



Dimulai dari rangka baru berbahan pipa tertata rapih menopang bodi. Tak bisa dipungkiri frame model Ducati Monster jadi inspirasi. Banyak yang aplikasi tulang-belulang model beginian. Namun yang terap di matic layak dapat aplus. 



Pipa model tralis mampu mendongkrak tampang petarung jalanan yang menonjolkan kekarnya otot-otot. Membuat aura kuat street fighter terpancar.



“Aplikasi pipa tralis, membuat hampir 90% rangka bawaan dipensiunkan. Hanya menyisakan pipa di bawah komstir. Lebihnya rangka custom bikinan,” kekeh modifikator yang beralamat di Jl. Sukarindik, Sukasari, RT 03/07, Bungursari, Tasikmalaya ini.


Selain itu dipadu dengan sesuatu yang nyleneh juga. Coba menerapkan gaya sepeda low rider pada sektor kaki depannya. Menggunakan model garpu atau beken disebut capit udang. Kemudian dipadukan dengan monosok. 



“Butuh waktu tiga bulan agar kinerja sempurna dan bisa didaptkan keseimbangan sesuai yang diinginkan. Menggunakan pipa yang tebalnya 3 mm untuk menopang sok,” beber modifikator yang pasang piercing pada kedua telinganya itu.



Gabungan konsep street fighter dan low rider pada kuda besi milik sang modifikator ini, merupakan suatu kombinasi yang menarik. Konsepnya menerapkan ubahan yang tergolong tidak biasa. Sesuai dengan pembesut gaya petarung jalanan yang anti kemapanan. Katanya menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya namun tetap funsional dan mengandung makna estetika.



Aksi sang modifikator berakhir pada laburan warna hitam pada sekujur body dan guyuran merah pada frame. “Pilihan warnanya disesuaikan dengan kesukaanku juga, bro,” tutup punggawa Street Custom Modification (SCM) ini.




Aroma Low Rider
Satu lagi filosofi yang ditunjukkan oleh Tommy. Berusaha menyelami aliran yang diaplikasi di motornya. Bukan hanya konstruksi belulang, suspensi dan kelir bodi juga dibuat sesuai tema awal.

Aliran street fighter memancarkan sesuatu yang seram. Dipilih kelir hitam untuk bodi untuk menguatkan aliran gaya petarung jalanan itu.

Hitam juga identik dengan low rider atau hot rod. Biasanya dipadukan dengan blink-blink seperti biasa dipakai kaum kulit hitam di mobil sedan hot rod.

Termasuk merah menyala. Ini biasa dipakai penyuka aliran hot rod di mobil. Jadinya memancarkan kelir yang kontras antara hitam dan merah itu. 
 (motorplus-online.com)

 
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Swallow 120/60-14 
Ban belakang: Swallow 140/60-14 
Sok depan: Jupiter MX 
Sok belakang: Suzuki Satria 
Stang : Custom 
SCM :             0852-2344-2666      
Penulis : Edhot | Teks Editor : Nurfil | Foto : Edhot
waroengkopikoe

Minggu, 11 Desember 2011

Punya FAANK Wali Band


HondaBEAT 2010 (BEKASI)


Faank, vokalis Wali Band, diam-diam punya motor modif.  Seperti Honda BeAT ini.  "Motor ini awalnya milik salah satu asisten Wali Band," buka Hadi, juragan LA Motor.  

"Saking ngebetnya pengin punya motor modif, langsung dibeli dan dikirim ke bengkel," lanjut pria yang bengkelnya terletak di di Jl. KH. Nur Ali, ruko Mutiara Kalimalang No. 5, Bekasi.

Pertama datang kondisinya kacau. Karena pemilik sibuk tur keliling Sumatera. Untuk urusan desain, semua diserahkan ke bengkel. "Hanya pesan dibuatkan model low rider dengan warna oranye kunyit. Biar jreng," lanjutnya.



Pas selesai pengerjaan, Faank lihat ke bengkel. "Begitu lihat langsung senyam-senyum puas," tambah pria yang sudah menyelesaikan tiga motor milik personel Wali Band ini. (motorplus-online.com)


Penulis : Tining | Teks Editor : Nurfil | Foto : Tining

waroeng kopikoe

Jumat, 25 November 2011

Terbaik di Bali


HONDABEAT 2008 (Singaraja - Bali)


Di gelaran Bali One Heart Modification Contest (BOHMC) lalu, Honda BeAT ini menyabet gelar best of the best. Dengan prestasi ini maka Kadek Deny Irawan layak diganjar hadiah satu unit KLX 150S. Untuk mendapatkan hasil seperti ini tentu bukan perkara gampang. Sejumlah jurus atau inovasi gress dan fenomenal ada di skubeknya Cinta Laura ini.


Bisa dikatakan di skubek ini saya lakukan rombakan total. Pembuatan rangka ini menghasilkan motor yang jadi jauh lebih panjang dibanding aslinya. “Rangka hampir semuanya juga dibuat ulang," kata Deny. 

Rangka baru ini membuat roda belakang mundur 40 cm dan depan maju 20 cm. "Pembuatan rangka ini menggunakan besi model kotak dengan ketebalan 1 cm. Dengan begitu saya yakin kekuatannya," lanjut pria yang juga hobi grasstrack ini. Mengenai besarnya kotak rangka tadi sangat tergantung posisinya.

  Pada suspensi depan dan belakang Deny menerapkan sistem motorized. Artinya ada tombol yang bisa mengatur tinggi rendahnya suspensi. Beda dengan sistem air suspension yang menggunakan udara dari tabung kompresor maka motorized hanya mengandalkan aliran listrik. "Karena itu akinya kita ganti
yang standarnya hanya 12 volt menjadi mampu hingga 25 volt," lanjut warga Jl. WR Supratman, No. 1, Singaraja i
Guna menempatkan lokasi tombol naik turun, Deny membuatkan semacam dashboard di bagian atas dek depan. "Semua tombol tadi juga multi fungsi. Selain untuk suspensi, juga bisa untuk mengatur sistem audio," kata juragan bengkel Matrix Modified ini.


Juga sudah dilengkapi fasilitas bluetooth untuk bisa tetap menerima telepon saat lagi mejeng atau ketika berkendara. "Kalau ada panggilan masuk maka tinggal ngomong langsung," bangga Deny.

Bentuk bodi yang dibuat dari fiber diset dengan kesan futuristik. Misalnya bagian sepatbor belakang yang sudah diberi embel Transformers. "Karena sudah serba canggih, maka terinspirasi sama film robot itu," tukasnya jujur.

INSPIRASI RODA EMPAT

  Sebelum menjadi modifikator motor, Deny lebih dikenal sebagai modifikator mobil dan juga pedagang variasi roda empat. Karena itu banyak sekali aplikasi yang biasanya ada di roda 4, juga ikut dipakai di sini. Selain sistem motorized tadi masih ada beberapa hal lain.


Misalnya saja model pelek custom ala beadlock. Pelek seperti ini memang biasa dipakai di mobil off-road. Tentu dengan tujuan agar lebih gampang saat harus membuka ban luar. "Tapi ini hanya modelnya aja, lho! Maksudnya, tidak beadlock beneran," jujur Deny.

Selain itu juga, pada setang juga pakai model quick release. Artinya bisa dicopot dengan cepat seperti setir di mobil F1. Hal lainnya adalah pada head lamp-nya. Deny menerapkan lampu custom model angel eye. "Di sekelilingnya juga dipasang lampu LED, begitu juga dengan stop lamp," kata pria murah senyum ini.

DATA MODIFIKASI


Pelek depan : Custom 5 x 14 inci
Ban depan : Deli Tire 150/60-14
Pelek belakang: Custom 8,5x15 inci
Ban belakang : Kumho 165/65-14
Sok depan : Custom Jupiter MX
Matrix Modified: 0812-3661-001


Penulis/Foto : Nurfil/Endro


Home
waroengkopikoe

Tak Berkesan Gadis Turis


Honda Beat 2008 (Bali)




Meski dalam proses modifikasi dilakukan di Bali, Kadek Deny Irawan tidak terinspirasi kesederhanaan cara berpakaian gadis-gadis wisatawan mancanegara yang berkunjung ke pulau Dewata itu. Jika gadis turis di Bali berpakaian minim, BeAT lansiran 2008 racikan Deny justru tampil sopan. Malah bisa dibilang berbaju lengkap layaknya gadis berjilbab. Pasalnya, Deny mengaplikasi full fairing fiber hingga ke kaki-kaki.

 Nyeleneh, ya? Sebab, biasanya modifikator lain menonjolkan tulang kekar hasil pemanjangan rangka. Namun Deny berpikir beda. Toh ide ini muncul bukan semata ingin tampil bertentangan dengan arus.

Alasan Deny, "Saya bikin begini karena basisnya dari Honda BeAT. Motor ini kan wheelbase-nya pendek. Jadi, kalau tulang tambahan yang dibiarkan terlanjang justru membuat perbandingan bodi atas dan bawah malah jadi tidak berimbang. Tidak  
proporsional. Malah mungkin juga terlihat kopong"


Apalagi Deny memperpanjang sumbu roda hingga 60 cm. Yaitu, 20 cm ke depan dan 40 cm ke belakang. Makanya pemilik usaha pusat kebugaran Metrix itu membuat baju full fiber untuk menutupi belulang tadi.

 Ide rancangan baju tadi berlanjut, tak sekadar menutupi ketidakseimbangan. Berhubung konsep low rider sudah banyak, Deny ingin menambah aroma chopper di situ. "Sekalian saja dibuat bajunya sampai menutupi roda. Maka terciptalah ide full sepatbor," jelas pria tiga puluh tahun itu.

Namun, pemikiran beda Deny harus dipertanggungjawabkan. Pastinya pembuatan baju tidak bisa sembarangan. Sebab, kalau bodi baru hanya dibuat polos, tidak bernilai seni. Sebaliknya, jika terlalu banyak lekuk-lekuk variasi, malah jadi bikin pusing. Selain sulit juga membuat cetakan fibernya.

 "Kuncinya, saya menyerasikan lekukan-lekukan di baju baru dengan lekukan di bodi asli bawaan BeAT. Jika di bodi asli ada garis melengkung 45°, maka di bodi bawah pun saya buatkan garis 45°. Jadi tidak ada tarikan lekukan atau garis yang bertentangan," jelas Deny yang sudah dikaruniai dua orang putra dan seorang putri ini.

Meski kini tubuh BeAT berbalut baju bak jubah, Deny tak kehilangan akal mencari perhatian lebih. Untuk itu ia membuat desain knalpot custom. Penyalur gas buang yang biasanya hanya sebagai pelengkap, kini jadi penarik perhatian. Dua pipa menjulur bak belalai gajah seakan menggambarkan BeAT punya mesin dua silinder. "Ini menyambung konsep low rider chopper. Kan knalpot model begini jadi ciri chopper," kilah Deny.

Belum cukup di situ, di balik jubah, Denny menyusupkan teknologi lumayan canggih. Sebagai juragan bengkel modifikasi audio mobil, doi punya pengetahuan soal kelistrikan. Makanya dirangkailah peranti elektrik otomatik. Misalnya, lampu indikator mesin ON/OFF di panel setang bisa merangkap indikator sein. Juga lampu stop berciri lambang independen bisa menyala kedap-kedip. Mirip kinerja lampu di mobil Formula 1 (F1) saat balap di cuaca hujan.


"Semua pengoperasiannya, cukup dengan menekan satu tombol di knop asli bawaan BeAT. Selain itu, saya buat tombol pembuka jok secara otomatis. Saya memanfaatkan mekanisme hidrolis. Ini ide baru yang saya coba tawarkan," bangga Deny yang bos Retro Motor (RM) ini.

Selain tawaran tadi, Deny coba membuat terobosan di sektor kaki depan. Ia menghilangkan sistem sokbreker dengan rigid. Namun peredaman menggunakan sistem lengan ayun. Makanya, sokbreker di tengah bodi, jadi berfungsi.

 "Kalau ada gerak akibat jalan tidak rata, setang akan turun sedikit. Sedang bodi di dekat pijakan kaki agak membuka. Tapi gerakan setang dan bukaan bodi hanya sekitar 2 cm.

Oh ya, tampilan minimalis racikan Deny hanya muncul di sektor pengendali arah, alias setang alias batang kemudi. Nah, dua batang besi mirip tanduk rusa itu muncul dari tengah pelat poros yang berbentuk lambang independen.

"Biar lebih kekar saya pakai besi pipa 0,5 inci, baru disambung pipa setang asli agar bisa masuk selongsong gas," jelas Deny panjang lebar.

Ribet juga ya aplikasi yang ada di balik jubah BeAT ini!

DATA MODIFIKASI



Ban depan : Kumho 150/60-14

Ban belakang : Kumho 175/65-14

Pelek depan : Bad Lock 5 inci

Pelek belakang : Bad Lock 8,5 inci

Sokbreker belakang: KX110

Master rem : Kitaco

Cakram belakang : Kawasaki Ninja


Penulis/Foto : Aries/GT